I. PENDAHULUAN
1. Keterampilan
Pertolongan Pada Kecelakaan (PPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan
yang memberikan bekal pengalaman dan pengamalan yang berupa:
a. kewajiban
mengamalkan kode kehormatan Pramuka
b. kepeduliannya
terhadap masyarakat/orang lain
c. kepeduliannya
terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat.
2. Keterampilan
Pertolongan Pada Kecelakaan merupakan seperangkat keterampilan dan pengetahuan
kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang
sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang:
a. berhenti
bernafas
b. pendarahan
parah
c. shock
d. patah tulang
3. Keterampilan
Pertolongan Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan
alat pendidikan bagi para Pramuka sesuai dan selaras dengan perkembangannya
agar mampu menjaga kesehatan diri dan keluarga serta lingkungannya, dan
mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami
kecelakaan.
II. MATERI POKOK
1. Pertolongan
Pada Kecelakaan (PPK)
a. PPK bagi Pasien
yang Berhenti Bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti apapun latar belakangnya, harus
segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang
paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah
dengan jalan: meniupkan napas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah
pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
1) Kepala korban
diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik
sampai mulut terbuka
3) Penolong
membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan
pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan
jalan tutup mulut korban rapat-rapat, selanjutnya penolong menempelkan mulutnya
ke mulut korban dan meniupnya.
4) Tiup ke
mulut/hidung korban, kepada:
a) Orang dewasa
secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak
ditiupkan 20 kali setiap menit.
b. PPK bagi Korban
Sengatan Listrik
1) Penolong
hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan atau karpet yang dalam keadaan
kering.
2) Gunakan tongkat
kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang
menempel pada tubuh korban.
3) Setelah kontak
dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan
sampai bantuan medis datang.
c. PPK bagi Pasien
yang Menderita Pendarahan Parah
1) Luka hendaknya
ditutup kain kasa kompres steril,
selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai
pendarahan berhenti.
Untuk menutup
luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril,
sapu tangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah
dicuci dan diseterika.
Kalau tidak
tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor,
atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus
menerus mengucur, karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya
dari pada resiko infeksi.
2) Luka yang
sedang berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan
luka itu sendiri; yang boleh dibersihkan adalah kulit disekitar luka, dengan
air sabun atau air ledeng biasa, atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua
kasus pendarahan serius, penderita selalu di ancam shock; untuk itu diselimuti
dan letakan penderita pada posisi yang paling menyenangkan, dan semua yang
mengikat pada tubuh harus dilepaskan, termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan
Pertama Mengurangi Shock
1) Setiap
kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shock
baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal; karena shock merupakan reaksi
tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah, dan
berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shock
a) denyut nadi
cepat tapi lemah
b) merasa lemas
c) muka pucat
d) kulit dingin,
keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) merasa haus
f) merasa mual
g) nafas tidak
teratur
h) tekanan darah
sangat rendah
3) Pertolongan pertama
mengurangi Shock antara lain dilakukan dengan cara:
a) menghentikan
pendarahan
b) meniadakan
hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) memberi nafas
buatan
d) menyelimuti dan
meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah-langkah
Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shock:
a) baringkan
korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan
tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki
tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala
b) selimuti pasien
dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien
tidak melihat lukanya.
d) Pasien/penderita
yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi
larutan shock yang terdiri dari:
- 1 sendok teh
garam dapur
- 1/2 sendok teh
tepung soda kue
- 4-5 gelas air
dan bisa juga
ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan
pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shock
yang lebih parah.
f) cepat-cepat
panggil dokter
e. PPK patah
Tulang
1) Tanda-tanda
patah tulang (faktur)
a) penderita tidak
dapat menggerakkan bagian yang luka
b) bentuk bagian
yang terkena dampak tidak normal
c) ada rasa nyeri
kalau digerakkan
d) kulit tidak
terasa kalau disentuh
e) pembengkakan
dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum
pertolongan pertama terhadapat patah tulang
a) pada umumnya
patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan
segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban.
Sebaiknya
jangan menggerakkan atau menggangu penderita, tunggu saja sampai dokter atau
ambulans datang
b) Kalau korban
harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara
menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu
panjang badan.
c) Kemudian
lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya;
- hentikan
pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban
terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu
lintas udara tetap lancar
- jika diperlukan
buatlah nafas buatan
- jangan
meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakanlah di kiri kanan kepala untuk
menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan
medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki
letak tulang.
Pasanglah
selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan
pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
* Letakkan
perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90
derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada;
* Siapkan
dua pembelat (bidai) yang dilengkapi dengan kain pengempuk; satu untuk membelat
bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar;
* Usahakan
pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari;
* Ikatlah
kedua pembelat itu dengan dua perban, satu ikatan di atas tulang yang patah dan
ikatan yang lain di bawahnya.
* Aturlah
gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari
hanya 7,5-10 Cm dari siku.
b) Patah Tulang
Lengan Atas (siku ke bahu) :
·
Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah
mungkin;
·
Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut;
·
Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah
luar lengan dan ikatlah dengan dua carik kain di atas dan di bawah bagian yang
patah;
·
Buatlah gendongan ke leher, tempelkan lengan atas yang patah ke tubuh
dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang
Lengan bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku
sampai lewat ujung jemari.
|


d) Patah Tulang di Paha
·
Patah tulang di paha
sangat berbahaya; tanggulangi shock dulu dan segera panggil dokter;
·
Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal;
·
Siapkan 7 (tujuh) pembalut panjang dan lebar;
·
Gunakan dua pembelat papan lebar 10-15 Cm yang dilapisi dengan kain empuk;
·
Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai
lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai
kelutut.
f. Pembalut dan
Pembalutan
1) Pembalut
macam-macam Pembalut
a) pembalut kasa
gulung
b) pembalut kasa
perekat
c) pembalut
penekan
d) kasa penekan
steril (beraneka ukuran)
e) gulungan kapas
f) pembalut segi
tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segi
tiga pada kepala kening

b) Pembalutan
segitiga untuk ujung tangan atau kaki.

c) Pembungkus segi
tiga untuk membuat gendongan tangan.

d) Membalut
telapak tangan dengan pembalut dasi.
|
|
f) Pembalutan
spiral pada tangan.

g) Pembalutan
dengan perban membentuk angka 8, ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.

2. Budaya Hidup
Sehat
Dalam
kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan
jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk:
1) Selalu menjaga
kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi,
pemeliharaan gigi, dsb.
2) Menjaga dan
menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan: secara rutin
melaksanakan senam pagi, joging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3) Menjaga
ketahanan tubuh, keterampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga,
mendaki gunung, berenang, terbang layang, dsb.
4) menjaga
kebersihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
5) selalu
menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat
berkemah
6) Memahami
berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.
III. PENUTUP
Kegiatan Keterampilan P3K bagi
peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan
ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan sosial; serta dapat menambah rasa percaya
diri tanggung jawab dan kepedulian kepada orang lain.
KEPUSTAKAAN
1) JANGAN PANIK.
Pedoman Pertolongan pertama Pada Kecelakaan. PT Pantja Simpatik. Jakarta 1985.
2)
Bahan Kursus pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Kwarnas Gerakan
Pramuka. Jakarta. 1983.
3)
Lemdikanas,
2008, Menata Tim Dengan Permainan.
4) Scout
Centres of Excellence For Nature end Environment
; World Scout Burean, Switzerland, 1997.
5) Aids to Scoutmastership, Panduan
Pembina untuk Membina Penggalang, Pustaka Tunas media, 2008.
6)
The
Boy Scout Handbook (Boy Scout of America).
0 Response to "PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN (PPK) & KESEHATAN LINGKUNGAN"
Post a Comment